Rancang Bangun Sistem Monitoring Kualitas Air Untuk Mendeteksi Keadaan Tidak Normal atau Penyakit Pada Tambak Ikan Mujaer Menggunakan Fuzzy Logic Mamdani Berbasis Mobile

Abstract

Pertumbuhan industri perikanan membutuhkan solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan terkait pemantauan kualitas air dalam tambak ikan. Keadaan tidak normal atau potensi penyakit pada ikan mujair dapat berdampak signifikan pada produktivitas dan kesehatan tambak, sehingga memerlukan pendekatan yang dapat memberikan deteksi dini secara akurat. Fuzzy logic Mamdani dapat digunakan sebagai monitoring kualitas air untuk mendeteksi keadaan tidak normal atau penyakit pada tambak ikan mujaer. Fuzzy logic Mamdani dipilih karena kemampuannya dalam menangani ketidakpastian dan kompleksitas dalam evaluasi parameter kualitas air. Integrasi dengan Aplikasi Android diharapkan dapat memberikan respons cepat kepada pemilik tambak. Penelitian ini menanggapi keterbatasan metode konvensional dalam kontrol kualitas air tambak ikan mujair dengan menghadirkan sistem otomatisasi berbasis sensor. Sistem ini terdiri dari tiga sensor (pH, turbiditas, TDS) yang terhubung ke ESP32 dengan pengolahan data menggunakan fuzzy logic Mamdani. Melibatkan koneksi internet dan server-side scripting, sistem dapat menyimpan dan menampilkan data lingkungan dalam basis data MySQL, diakses melalui aplikasi seluler. Uji coba selama tiga hari menunjukkan bahwa sistem secara konsisten menghasilkan keluaran "Normal" berdasarkan aturan fuzzy Mamdani yang ditetapkan. Dengan solusi end-to-end, sistem ini memberikan kemudahan dalam pemantauan jarak jauh terhadap kualitas air tambak. Pengujian sistem dilakukan dengan mensimulasikan berbagai kondisi kualitas air dan melibatkan pemantauan secara real-time. Hasil eksperimen menunjukkan keakuratan sistem dalam mendeteksi keadaan normal atau tidak normal, serta kemampuannya untuk memberikan notifikasi cepat melalui aplikasi android. Dengan demikian, sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi manajemen tambak ikan mujair, mengurangi risiko penyakit, dan meningkatkan produktivitas perikanan secara keseluruhan