Perbandingan Single Moving Average dan Single Smoothing Eksponensial Dalam Peramalan Penjualan Barang Coupling Sucker di PT.Pertamina Ep Asset-1 Field Jambi
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
PT Pertamina EP Asset-1 Field Jambi membutuhkan Coupling Sucker pada alat atau mesin pengambilan dan juga pengeboran dalam proses produksi gas dan minyak. Jika jumlah permintaan coupling sucker melebihi jumlah persediaan maka dapat menyebabkan tidak efektifnya kinerja alat drilling sehingga dapat menyebabkan kerugian terhadap produksi minyak. Hal ini dapat terjadi dikarenakan perbedaan jumlah persediaan minyak yang ada didalam tanah. Solusinya adalah menganalisis data jumlah permintaan dan persediaan barang dengan melakukan peramalan untuk periode selanjutnya. Menggunakan metode single moving average (SMA) dan single eksponential smoothing (SES). Data coupling sucker pada PT. Pertamina EP Asset-1 Field Jambi tahun 2016-2023 dengan menggunakan metode SMA dan SES, untuk melihat metode mana yang paling tepat diantara kedua metode tersebut. Dengan demikian permasalahan jumlah permintaan coupling sucker melebihi persediaan jumlah persediaan dapat diatasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peramalan angka penjualan barang coupling sucker pada PT Pertamina EP Asset-1 Field Jambi. Berdasarkan dari hasil akurasi maka ditentukan metode yang sesuai untuk permintaan coupling sucker pada PT. Pertamina EP Asset-1 Field Jambi adalah metode single eksponential smoothing (SES) α=0,5 karena memiliki tingkat Mean Absolute Error (MAE), Root Squared Error (RMSE) dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) terkecil yaitu RMSE = 351,78, MAPE = 86,78 dan untuk MAE single moving average 2 periode = 300,62. Berdasarkan perhitungan peramalan permintaan coupling sucker pada PT. Pertamina EP Asset-1 Field Jambi dengan metode single eksponential smoothing ???? = 0,5 dari tahun 2016-2023 secara berturut adalah 1253, 1369, 1225,5, 937,25, 719,63, 646,31, 715,66, 592,83 dan 351,91 barang.